Digitalgrafis.com – Untuk mempercepat loading blog, tentunya kita memerlukan template yang SEO friendly, menghindari javascript, widget dan iklan yang berlebihan di blog kita. Semakin cepat loading blog, pengunjung akan betah mengunjungi blog kita.
Dari beberapa sumber yang pernah saya baca dan hasil voting pada sebuah forum blog tentang “loading blog”, banyak yang memilih meninggalkan suatu blog jika loading blog tersebut terlalu lama, apalagi ditambah iklan pop-up yang mengganggu.
Maka dari itu, salah satu penentu kecepatan loading blog adalah gambar. Gambar bisa kita gunakan sebagai penunjang/memperjelas isi tulisan, apalagi blog dengan niche tutorial, tentunya wajib rasanya menambahkan gambar pada setiap langkah, agar pengunjung lebih memahami tulisan yang dijelaskan.
Gambar yang memiliki kualitas bagus biasanya memiliki ukuran/size yang besar, bahkan bisa di atas 1MB. Hal tersebut pasti akan memperlambat loading blog kita, apalagi jumlah gambarnya lebih dari satu.
Teknik untuk menurunkan ukuran/size dari gambar tersebut adalah kompres gambar. Dengan melakukan hal tersebut, ukuran gambar yang tadinya besar akan menjadi lebih kecil, tetapi dengan kualitas yang diturunkan juga.
Format JPG jika dikompres lebih dari 50%, biasanya gambarnya akan terlihat pecah-pecah atau buram. Solusinya adalah format gambar yang dikembangkan oleh Google, yaitu WebP. Saya akan menjelaskan sedikit tentang format gambar WebP agar Anda mengenal sedikit tentang apa itu WebP.
Apa itu WebP?
WebP adalah format gambar generasi terbaru yang dikembangkan oleh Google. Format gambar ini diklaim menggunakan metode lossy dan lossless yang berarti ukuran gambar menjadi lebih kecil dengan tetap mempertahankan kualitas semaksimal mungkin.
Alasan Menggunakan Format WebP Pada Blog/Website
Setelah mengenal apa itu WebP, kita lanjut ke alasan menggunakan format WebP ini. Banyak blog atau website yang sudah beralih menggunakan format WebP ini, dikarenakan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan JPG dan PNG, dengan kualitas gambar yang lebih jelas.
Dengan mengecilkan ukuran gambar, kita sudah mengoptimalkan penggunaan gambar pada blog atau website kita, juga akan mempercepat loading blog kita. Tanpa harus mengorbankan kualitas gambar, format WebP sangat cocok untuk solusi pengoptimalan gambar pada sebuah blog atau website.
Itulah alasan saya untuk beralih menggunakan format WebP ini, dikarenakan blog Pemudahijrah.com ini selalu dilengkapi gambar disetiap tutorial/momen tertentu untuk memperjelas isi dari tulisan yang saya buat.
Kelebihan dan Kekurangan WebP
Setelah mengenal apa itu WebP dan mengetahui alasan menggunakan format WebP, adapun kelebihan menggunakan format WebP adalah:
- Mempercepat loading blog. Karena ukurannya yang lebih kecil dibandingkan format JPG atau PNG, tentu WebP akan meningkatkan performa website atau blog kita dalam kecepatan loading blog.
- Menghemat lebih banyak bandwidth. Ukurannya yang lebih kecil, tentunya akan menghemat bandwidth dari pengunjung blog ataupun pemilik blog, pengunjung blog disaat mengunjungi blog dan pemilik blog disaat upload file gambar tersebut.
- Kualitas gambar yang lebih tinggi. Walaupun sudah dikompress lebih dari 50%, WebP tetap mempertahankan kualitas gambarnya. Tidak seperti pendahulunya, yaitu JPG dan PNG. Contohnya adalah artikel yang saya buat menggunakan JPG Compress dan WebP Compress.
- Mendukung lebih banyak jenis gambar. WebP diklaim dapat mendukung gambar transparan dan gambar animasi.
- Mengoptimalkan SEO. Loading blog yang cepat diklaim dapat memberikan dampak positif pada peringkat website atau blog pada mesin pencari, terutama Google.
Kekurangan dari format WebP adalah:
- Belum banyak browser yang mendukung untuk format gambar WebP ini. Akan tetapi, browser-browser yang merajai pasar seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, UC Browser, Android Browser, Opera, Safari sudah mendukung format gambar ini.
- Susah diedit. Jika Anda ingin mengedit gambar dengan format WebP, sebaiknya Anda melakukan konversi ke JPG/PNG. Dikarenakan Adobe Photoshop dan beberapa aplikasi editing lainnya belum mendukung format ini.
Cara Konversi Gambar JPG/PNG ke WebP
1. Saya sarankan Anda menggunakan software yang bernama Light Image Resizer. Setelah itu Anda bisa membuka softwarenya. Klik menu Files untuk memilih gambar.
2. Pilih gambar yang akan dikonversi ke format WebP. Anda bisa memilih lebih dari satu, kemudian klik Open.
3. Kemudian klik Next. Di sini saya menggunakan satu contoh gambar saja.
4. Setting pengaturan Light Image Resizer seperti gambar di bawah. Kemudian klik Process.
5. Ini adalah hasil Quality 30% JPG vs WebP.
Perbandingan Kompresi WebP dan JPG
Gambar di atas adalah perbandingan dari ukuran file aslinya, hasil dari kompres gambar online, Light Image Resizer (JPG 30%) dan Light Image Resizer (WebP 30%). Dapat disimpulkan bahwa ukuran dari WebP lebih kecil dan memiliki kualitas yang lebih baik pada tingkat konversi yang sama.
Bagaimana? Gambar dari WebP ini tidak kalah jauh dan masih layak untuk dijadikan gambar penunjang pada blog, walaupun kualitasnya sudah dikurangi sebanyak 70% menyisakan 30% kualitasnya saja.
Kesimpulan
Sekian artikel tentang penjelasan apa itu WebP. WebP bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin mengoptimasi blog, dikarenakan loading saat membuka artikel yang dipenuhi gambar akan lebih cepat jika menggunakan format WebP yang dikompres ini.
Setelah saya mengenal apa itu WebP, saya percaya diri menggunakan format WebP ini dikarenakan mayoritas pengunjung blog saya menggunakan Google Chrome, Mozilla Firefox dan browser bawaan Android yang tentu sudah mendukung format ini.